Tuesday 29 October 2013

Langit, Aku Harus Apa?

Langit, bagaimana caranya melepaskan seseorang yang memberikan aku begitu banyak kenangan? Bagaimana caranya melepaskan dan membiarkan dia terbang bebas, sementara aku disini terbelenggu rasa rindu? Bagaimana caranya membiarkan dia memilih kebahagiaannya, sedangkan aku disini ingin menjadi alasannya untuk berbahagia?
Mungkin wajah ini tersenyum. Mungkin wajah ini tertawa. Tapi hati ini tak berhenti meneteskan air mata. Kepala ini tak berhenti memikirkan dia.
Langit, bagaimana cara mengenang dia dengan senyum, bukan dengan tangis? Bagaimana cara mengenang dia dengan cerah, bukan dengan mendung?
Langit, tolong ukir ini di awan. Angin, tiup bisikan ini dan sampaikan padanya. Aku rindu dia. Aku rindu setiap momen yang kuhabiskan bersamanya. Aku rindu saat dia memegang tanganku dan berkata 'aku sayang kamu dan aku gak akan biarin kamu pergi.' Tapi dia kemana? Aku gak pernah pergi, aku selalu disini. Dia yg pergi dan melangkah jauh. Aku rindu dia.
Aku rindu kamu. Maybe someday I'll move on but this little part of my heart will always be yours.

Monday 14 October 2013

Ketika

Ketika rindu hanya bisa di pendam.
Ketika sayang hanya bisa di perdengarkan.
Ketika rindu membakar amarah menuju langit membentang.
Ketika cinta mungkin tak bersatu.
Ketika segala hal bertautan dan membuat segalanya rumit.
Ketika cinta menguraikan semua permasalahan.
Ketika rindu hanya dibalas oleh keheningan.
Ketika rindu menyebabkan tangis.
Ketika tangis membuat hati lega.
Ketika canda membuat senyum paksa.
Ketika senyum paksa, menjadi topeng untuk tangisan dalam hati.

14 Oktober 2013

Sakit. Ya, sakit banget. Natap langit dan melihat langit biru nan luas, yang membuka semua luka.

Sayang. Itu yang kamu bilang. Sayang seharusnya saling mengerti, tak pernah bosan, dan selalu mengerti satu sama lain.

Langit, tahukah kamu? Hatiku ini seperti kertas yang mempunyai lukisan indah diatasnya.

Ibaratnya, kertas ini telah robek dimana-mana, entah karena siapa dan dimana.

Setiap luka yg tertoreh itu menunjukan kekecewaan dan rasa sakit yang telah terukir.

Setiap kali aku mencoba untuk memperbaiki kertas yang sudah robek itu, seberapa keraspun aku mencoba, dengan apapun disatukan, kertas tersebut tak akan bisa kembali mulus seperti semula. Gambarnya pun pasti rusak.

Kalau semua luka yg tertoreh di hatiku bisa timbul di wajahku ini, mungkin wajahku sudah tidak berbentuk.

Aku mencoba melindungi rapuhnya hatiku ini dengan senyum dan tawa.

Tapi ada satu orang yang bisa melihat betapa perih dan rapuhnya aku, meskipun aku tertawa.

Orang itu pernah bilang ingin menjagaku. Namun, sekarang dia malah menorehkan satu luka lagi.


Posted via Blogaway

Sunday 13 October 2013

I Almost Do :')

"...
And I just want to tell you
It takes everything in me not to call you
And I wish I could run to you
And I hope you know that
Everytime I don’t,
I almost do, I almost do
..."

selamat malam, langit. apa kabar kamu disana? apakah kamu bahagia, atau bahkan kamu menangis? seperti aku, haha. langit, tahukah kamu? aku sayang dia. tanpa batasan.

tapi dia kemana? belakangan ini aku ngerasa dia berubah. aku kangen dia yang dulu. dulu, dia selalu mau ketemu aku. sekarang, dia bahkan takut bosen sama aku. sekarang, kayak gini. aku gak bisa konsen dalam melakukan apapun karena aku selalu kepikiran dia. aku sayang dia. sayaaaaang banget.

aku kangen dia disaat dia pegang tanganku dan bilang semuanya gapapa. aku kangen saat dia peluk aku dan bilang dia bakal jagain aku. aku kangen saat dia natap mata aku dan bilang dia sayang aku. aku kangen saat dia ngebela aku di depan temen-temennya saat aku dijatohin. aku kangen saat dia pertahanin aku, meskipun keadaan lagi kacau.

aku kangen dia.

langit, dia yang dulu itu kemana? 

aku takut dia tinggalin aku. bahkan aku takut kalau justru aku yang tinggalin dia. aku takut gak bisa percaya lagi sama cowok. aku takut bakalan sayang sama dia disaat aku gak bisa ngeraih dia. aku takut aku kangen dia disaat aku gak bisa ketemu dia.

aku bener-bener kehilangan. aku kehilangan pacar, saudara, kakak, adik, teman, sahabat, dan juga orang tuaku. aku kehilangan tempat untuk cerita, tempat untuk tertawa, tempat untuk menangis, tempat untuk bersandar, dan tempat untuk berpegangan saat aku butuh seseorang untuk pegang tanganku dan bilang kalo semuanya baik-baik aja. :(

(:

I feel so lonely, and I'm desperately sad.
I missed him so much.
But he doesn't even know.
He doesn't even care.
I think about him every time, every minute, and every second.
But he doesn't think about me at all.
He may laugh now.
But I've cried all day.
Try to fake a smile
But all I can do is cry.
Eventhough he said that he loves me
I don't know, either he's lying or not.
I can do nothing.
But I believe him.
What I feel these last few days is right.
He's change,
For one reason.
And I think that reason is not strong enough to break me up.
But, it's all up to him.
I don't know why I cried all day,
even though I know he doesn't care at all.

I just love him with no limits.