Saturday 28 June 2014

Cerita Tentang Kita

Mungkin ini adalah kisah yang di tulis untuk kita.
Kisah tentang kehilangan, dan kesendirian.
Kisah tentang bagaimana dua sosok manusia yang begitu fana;
Bertemu di saat keduanya sudah mulai lelah.
Lelah mencari arti cinta yang sebenarnya.
Lelah di sakiti oleh mereka yang mengaku berlabel "tulus".
Pertemuan itu begitu singkat, untuk di sebut cinta.
Namun,
Terlalu dalam rasanya, untuk di katakan ketertarikan sementara.

Sepertinya, kisah ini seutuhnya tentang kamu.
Tetapi di sisi langit yang tak pernah ku tatap,
Ada yang menceritakan kisah ini sebagai kita.
Iya.
Kita.
Tidak aku,
Tidak juga kamu.
Kita.

Tetapi disini; di Bumi,
Rasanya terlalu muluk jika aku menulis kisah tentang kita,
Padahal aku tahu takkan pernah ada "kita" di akhir cerita ini.
Namun kisah ini terlalu indah
Untuk sekedar di ceritakan dari mulut ke mulut.

Selama aku masih berpijak di Bumi,
Mataku masih mampu menelusuri bagian-bagian langit,
Jariku masih mampu menemukan konstelasi bintang di langit malam;
Dan asa-ku masih ada...
Aku akan selalu bercerita.
Dan kisahnya selalu tentang kamu. 

Dia yang Baru Ku Temui


Cinta lagi?
Iya, cinta lagi.
Ada sebersit rasa sakit di kalimat itu.
"Cinta lagi."
Cinta?
Seperti apa rasanya?
Manis? Asam? Pahit?
Cinta?
Seperti apa bentuknya?
Bulat? Oval? Persegi?
Cinta?
Siapa?
Apakah kamu?
Cinta?
Segitunya?
Emang iya?

Friday 27 June 2014

Kisah di Antara Bintang-Bintang.

Terkaget, aku menatap langit lebih jauh.
Terpana menatap siluet yang di bentuk oleh awan-awan putih yang cantik.
Awan itu menggugah rasa lagi.
Rasa yang...
Aku sendiripun masih bingung harus menyebutnya apa.
Sejak awal pertama kita bertatap dalam senyum dan saling menyapa,
Aku tahu;
Kita akan punya kisah yang di simpan di suatu tempat di antara bintang-bintang.
Jujur...
Aku takut merasa sendirian.
Namun aku juga takut kehilangan kamu.
Rasanya,
Aku akan kehilangan lagi.
Entah itu kamu yang akan melangkah pergi,
Atau aku yang takkan mampu lagi meraihmu.
Mungkin kamu yang akan pergi.
Membawa semua memori singkat
Yang mungkin terjadi antara aku dan kamu.
Menggoreskan luka baru
Diatas bekas luka yang mulai mengering.
Aku hanya takut.
Takut melangkah lebih jauh bersama kamu,
Dan pada akhirnya kita harus berjalan bersimpangan,
Harus saling bertatap dalam airmata;
Karena tujuan kita tak sama.