Wednesday 25 December 2013

26 DESEMBER 2013!

YO FELLAS! 

Udah bbrp hari sejak post terakhir gue, dan di post kali ini gue mau random posting aja, ga mau bikin puisi or anything-__- jadi pertama-tama, gue mau ngucapin: SELAMAT NATAL! Semoga damai sukacita natal selalu menyertai kalian dan keluargaJ OHYAA kalo kalian yang baca ini bukan kristen atau katolik, gue tetep ngucapin selamat natal! Karena mekipun kalian ga merayakannya, di hari natal semua orang tetep harus bersukacita dan berdamai satu sama lain.

Haha kedua, TOMORROW IS MY BELATED BIRTHDAY! Yap! Besok hari ulang tahun gue yang ke 16. I have so much to learn this year:’)
Ini hari terakhir gue menjabat(?) umur 15 tahun. Jadi di postingan kali ini, gue mau 
curcol(?) :3

Di umur gue yang ke 15 ini, gue terlalu banyak mengalami peristiwa. Entah peristiwa seneng, sedih, or anything. AND BELIEVE IT OR NOTTTT ratarata tentang percintaan-__-bleh. Cinta monyet aje di galauin, apabangetsi yagak? Hahahaha. Tapi beginilah gue, baru belajar dewasa dan hal-hal kecil aja bisa di anggep rumit.

Gue terlalu banyak kehilangan orang yang gue sayang. Gue terlalu banyak ngeluarin air mata buat orang yang mungkin aja gak pernah mikirin gue sedetik pun. Kebayang gak 
alaynya gue? hahahaha!

Di hari terakhir gue menjabat umur 15 tahun ini, gue throwback dan gue ngeliat seorang alvina yang bukan ‘alvina’ lagi. Gue bener bener kehilangan diri gue yang dulu sangat mentingin sahabat dan keluarga di atas segalanya. Gue kehilangan diri gue yang selalu ketawa dan senyum tanpa pura-pura, bukan gue yang cengeng. Gue kehilangan diri gue yang selalu anggep masalah cowok itu nomer kesekian. Dan gue bener bener gak kenal sama diri gue yang ini. Yang bisabisanya anggep cowok itu lebih berarti dari sahabat. Gue yang buta karena rasa sayang. Gue yang gak mau dengerin apa kata sahabat dan makbapak gue, dan malah keras kepala.

Tapi overall, dari semua kejadian kehilangan dsbdsb itu, gue belajar begitu banyak hal. Ya, kalian bisa liat di blog gue dari awal sampe skrg, kalo kalian peka pasti ngerti kok #caileh.

Gue belajar buat dewasa. Belajar buat ngerti, lebih penting butuh atau ingin? Terkadang, apa yang gue inginkan itu gak sebaik yang gue butuhkan. Gue belajar, kalo katakata “cinta gak harus memiliki” itu bullshit to the max. MANA ADA CINTA GA HARUS MEMILIKI. Dimana-mana cinta itu egois keles. Tapi ada saat dimana lo tau kalo dia itu bukan buat lo, dan lo harus ngelepasin dia. Merelakan dia bahagia sama orang lain, meskipun itu artinya harus kehilangan. Belajar, di setiap pertemuan itu pasti ada perpisahan. Belajar, setiap Tuhan udah nutup satu pintu, kebuka pintu lainnya. Belajar memaafkan dan ga mengungkit-ungkit kesalahan orang lain. Belajar mengerti keadaan orang lain. Belajar bahwa cinta itu bukan menyakiti melainkan membuat nyaman.
Belajar bahwa setiap orang yang masuk ke kehidupan gue, belum tentu mereka akan stay terus. Mungkin suatu saat mereka bakalan pergi. Dan mungkin suatu saat mereka akan kembali, jika Tuhan mengizinkan. Belajar bahwa cinta itu butuh ketulusan dan pengorbanan.

Belajar bahwa terkadang ada sesuatu yang ga bisa di paksa. Mau dipaksa kayak apapun, tetep aja. It will never work out. Belajar, meskipun cinta itu egois seperti yang gue bilang tadi, tapi kadang cinta itu harus ngalah. Emang sulit buat melangkah pergi apalagi pas lagi sayangsayangnya #gakcurhat. Tapi lebih sakit lagi disaat lo minta orang lain stay buat lo, tapi dia gak mau, dan dia udah bener bener pengen tinggalin lo. Itu jaaaaaauh lebih sakit. Gue belajar, lebih baik hidup di kenyataan yang menyakitkan daripada hidup dalam angan-angan yang membahagiakan.

DAN ini yang gue bener bener pengen nangis:’) nyokap gue pernah bilang gini:

‘Kak, cinta itu gak bisa di paksa. Kalo dia bahagianya bukan sama kamu, buat apa kamu pertahanin dia? Lebih baik kamu tetep sama dia, tapi dia gak bisa bahagia, atu kamu ngelepas dia tapi dia bisa bahagia sama pilihannya? Meskipun pasti sakit ngeliat dia bahagia sm org lain, tapi ya begitulah. Rasa sayang itu butuh pengorbanan. Lagipula, menurut cerita adam dan hawa kan perempuan itu di ciptakan dari tulang rusuk lakilaki. Berarti ada seseorang di luar sana yang bakalan jadi penggantinya dia di hati kamu. Sabar aje, ga bakalan jomblo selamanya kok’ 

Thankyou mama:’3 

Gue udah gatau lagi mau tulis apa intinya gitu deh, ini posting paling random sedunia -__-  abis ini gue masih harus beres beres rumah dlldll. Papayyyyyy gaiz;*

Tuesday 17 December 2013

17 Desember, 2013.

Sebuah sajak tak lagi berarti
Sajak yang selalu berisikan dia.
Dia, tak ada yang lain.
Menyiratkan luka yang begitu dalam
Menggoreskan begitu banyak kenangan.
Tak ada lagi diksi yang mampu mengungkapkan.
Tak ada lagi rangkaian kata
Yang mampu menyimpulkan rasa sakit itu.

Dia telah mengukir namanya begitu tajam di hatiku.
Menggores begitu dalam,
Terlalu dalam sehingga goresan itu sulit untuk di hapus.
Setiap malam aku terduduk dalam diam
Menangis dalam sepi
Terdiam dalam sendu.
Menatap kosong, seakan tak ada lagi harapan.
Seakan sebagian dari diriku ikut pergi bersamanya.

Satu perasaan yang begitu dalam
Tak akan cukup jika di ungkapkan dalam sepenggaal sajak.
Tak akan cukup jika di gambarkan dalam beribu-ribu diksi.
Tak akan mampu di katakan lewat bibir ke bibir.
Namun hanya bisa di rasakan oleh hati.

Oh ya.
Saat rasa sakit itu begitu dalam
Hanya air mata yang mampu berbicara.
Jangan pernah mengatakan 'jangan menangis' pada orang yang sedang tersedu-sedu.
Karena di balik setiap air mata,
Ada kisah yang tak semua orang dapat melihatnya.


Posted via Blogaway

Wednesday 4 December 2013

Karena Cinta Harus Berkorban

Cinta itu perlu pengorbanan. Saat kamu mencintai dia, namun dia mencintai orang lain, kamu harus tersenyum saat menatapnya dan bilang: "Kejar cintamu. Buat dirimu bahagia. Aku baik-baik saja."; meskipun saat itu air mata kepedihan telah mengembang dimatamu, dan hatimu sepenuhnya hancur. Lalu, saat orang yang kamu cintai ternyata membalas cintamu, namun lama-kelamaan rasa itu memudar dan bahkan hilang seutuhnya. Dan, duniamu yang tadinya penuh warna dan begitu indah, malah menjadi begitu kelabu bahkan menghitam. Tapi, karena rasa sayangmu yang tanpa batas itu, kamu memaafkan dia dan membiarkan dia pergi. Karena kamupun tahu, saat dia memutuskan untuk pergi, artinya tak ada lagi sesuatu dari dirimu yang mampu membuatnya bertahan. Toh, jika dia benar-benar ingin bertahan bersamamu, tanpa kamu mintapun dia akan tetap tinggal.

Hanya karena satu perasaan yang dinamakan 'cinta'; semua menjadi abu-abu. Kamu yang memaafkan dia meskipun dia telah meremukkan hatimu lebih dari hancur. Kamu yang selalu membelanya, meskipun kamu tahu dia bersalah. Kamu yang selalu dibuat menungu olehnya. Kamu yang selalu memikirkannya, bahkan disaat dia mengabaikanmu. Kamu yang selalu tersenyum, mengubur sakit hatimu dalam-dalam hanya karena kamu masih ingin bersamanya. Kamu, yang menuli s sajak berisikan dia, bahkan disaat diapun tak membawamu dalam kalimatnya.

Saat cinta membuat buta, logika tak berarti lagi. Tapi, orang-orang yang kamu sayangi itu pada akhirnya pasti akan pergi. Mereka mungkin pergi karena kehilangan perasaannya, atau karena semua usaha yang kalian lakukan demi hubungan kalian ini tak akan berhasil. Namun kamupun akan melihat dalam mata mereka, merekapun sakit. Merasakan perih yang kamu rasakan. Namun, mereka yang meninggalkan akan lebih cepat tersembuhkan lukanya daripada kamu yang di tinggalkan.

Namun saat luka mereka sembuh, lukamu akan semakin membesar. Mengingat dulu di pernah mencintai kamu. Pernah menangis dan tertawa bersamamu. Pernah memelukmu dan menggenggam tanganmu. Pernah menangis karenamu.

Saat kamu menatap dia, kamu mungkin akan melihat luka itu lagi. Namun, luka yang kamu lihat itu bukan luka dia. Tapi itupun lukamu sendiri. Luka yang tak bisa kamu sembuhkan. Luka karena selalu memaafkan. Luka karena terlalu peduli. Luka karena terlalu mencintai. Luka karena tak sanggup menutup kotak memori.

Memang tak mudah, akupun merasakannya. "Pernah" merasakannya. Namun untuk apa kamu terjebak di kotak memorimu bersamanya jika diapun mampu menutup memorinya bersamamu tanpa mempedulikanmu lagi? Mampu berlari menigalkanmu seakan-akan kamu tak berharga.

Cintamu itu layaknya pasir, semakin kamu coba untuk menggenggamnya, pasir itu akan keluar dari sela-sela jarimu. Lagipula, cinta itu akan datang dengan sendirinya. Tanpa kamu harus menanti dan menangis karenanya.

Karena sesungguhnya saat cinta membuatmu menangis, dia akan jera dan tak akan membuatmu menangis lagi karena hal yang sama. Malah sebaliknya, dia akan selalu berusaha membuatmu tersenyum bahkan di saat kamu sedang terpuruk.


Posted via Blogaway