Wednesday 5 October 2016

6 Oktober 2016

03.30 dini hari.

di sini lah aku berada, lagi.
di kamarku sendiri, duduk termenung menatap kekosongan.
memikirkanmu, lagi.
memikirkan semua pembicaraan kita sesubuhan ini.
bagaimana kamu sangat ragu...
bagaimana kamu takut.

baiknya aku bercerita tentang dia yang pernah mengisi hatiku;
sebelum kamu.

aku selalu takut untuk jatuh cinta lagi
sejak dirinya memutuskan untuk pergi.
dia,
laki-laki yang aku kagumi dulu karena eloknya dia saat sedang bermain di lapangan basket.
aku jatuh cinta padanya,
karena dulu dia begitu baik, dan sabar...
namun itu hanya awal saja.
cintanya ia umbar-umbar lewat kata-kata.
janji-janjinya membuatku terbuai.
pelukannya yang erat sempat membuatku yakin padanya.

akhirnya apa?

dia pergi.
dia memutuskan bahwa aku tidak cukup untuk memuaskan ego nya sendiri.
dia berkata-kata dalam bahasanya sendiri,
bahasa yang membingungkan dan membuat duniaku berputar 360°.
aku begitu yakin akan dirinya...

3 tahun berlalu,
dan kemudian
di tengah semua fvck boys yang ada;
aku bertemu denganmu.

pertemuan singkat yang jika di ingat-ingat lagi,
sebenarnya sangat lucu.
aku tidak tahu siapa kamu,
hanya sekedar nama.
nama yang mulai muncul di notifikasi handphone ku;
nama yang mulai menjadi prioritasku tanpa ku sadari.
nama lelaki yang ku sebut setiap kali aku berbicara.

setelah banyak kejadian memilukan dan membutuhkan tangisan,
akhirnya kita sampai di awal klimaks cerita kita.
ya, kita.
dimana kamu dan aku jatuh cinta;
dan terlalu kalut untuk menyadari bahwa kita masih sama-sama takut.

takut di sakiti, takut menyakiti.
taku di lepas, takut melepas.
takut memikirkan kemungkinan terburuknya.

kita terlalu sering mengucap 'cinta' dengan ketakutan yang masih me-rajalela.
kita masih di jajah oleh resonansi masa lalu...

klimaksnya, sekarang kita harus apa?
haruskah aku membuat jarak?
supaya kita bisa bernafas, dan menyembuhkan hati kita perlahan-lahan.

aku tidak mengerti cara mengakhiri cerita ini.
cerita tentang kita yang masih sama-sama trauma.
mungkinkah kamu punya jawabnya?

No comments:

Post a Comment